Puasa-Puasa yang Dilakukan sebelum Islam

Daftar Isi
Puasa-Puasa yang dilakukan sebelum Islam

Puasa merupakan yang dalam istilah Ushul Fiqh dikenal dengan “Syar’u man Qablana”, yaitu syariat-syariat sebelum Islam. Karena itu kewajiban bukan hanya untuk muslim saja, tetapi puasa juga wajib bagi umat-umat sebelumNabi Muhammad Saw. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُÙˆْÙ†َۙ 

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”(QS. al-Baqarah: 183)

Sebagai orang Islam, kita pasti asing dan jarang mendengar puasa-puasa sebelum Islam datang. Nah, puasa apa saja itu, simak keterangannya sebagi berikut!

Kalimat “ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ” dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 di atas berarti adanya persamaan dengan puasa orang-orang terdahulu adalah dalam hal kefardhuannya.

Namun, ada pula yang berkata: Persamaan itu berkenaan dengan ukurannya (lamanya puasa). Dan ada pula yang mengatakan: Sama dalam caranya, yaitu menahan diri dari makan dan minum.

Pendapat pertama lebih kuat sebab untuk memahami ayat ini cukup dengan mengetahui bahwa Allah telah mewajibkan suatu puasa atas orang-orang sebelum kita, dan hal ini diakui para penganut semua agama (sebab sudah diketahui bahwa puasa disyariatkan dalam semua agama).

Bahkan termasuk pula dalam agama keberhalaan, ajaran puasa dikenal di kalangan orang-orang Mesir kuno, bangsa Yunani, Romawi, dan India.

Dalam kitab Taurat yang ada sekarang pun terdapat pujian terhadap puasa dan orang-orang yang berpuasa. 

Ada riwayat yang kuat bahwa Musa a.s. dulu berpuasa selama empat puluh hari, sedangkan pada zaman sekarang kaum Yahudi berpuasa selama seminggu sebagai peringatan hancurnya Yerusalem dan direbutnya kota ini oleh musuh,dan mereka pun berpuasa satu hari di bulan Agustus.

Demikian pula injil-injil yang ada sekarang memuji puasa dan menganggapnya sebagai ibadah, sama seperti larangan riya’ dan menampakkan kesedihan pada saat itu.

Puasa di kalangan kaum Nasrani, yang paling terkenal dan sudah berlaku sejak dahulu kala, adalah puasa besar yang dilaksanakan sebelum Hari Paskah, dan puasa hari tersebut dulu dijalani oleh Nabiyullah Musa a.s, Nabi Isa a.s, dan kaum hawariyyin (sahabat-sahabat setia Nabi Isa), kemudian para pemimpin gereja menetapkan macam-macam puasa yang lain. (Abdul Hayyie al Kattani, dkk, Terjemah Tafsir Al-Munir 1)