Macam-Macam Kesesatan dalam Al-Quran dan Penjelasannya
Dari ini terlihat bahwa manusia terbagi menjadi dua kelompok: kelompok hidayah dan kelo.mpok kesesatan. "Allah telah momberi manusla Uma macam hidayah yang dapat dipergunakannya untuk mencapal kebahagiaan."
Penyesatan ada dua macam; pertama, yang sebabnya kesesatan, baik karena sesuatu tersesat darimu atau karena engkau memvonis kesesatannya. Kesesatan dalam dua kondisi ini merupakan sebab penyesatan.
Kedua, penyesatan menjadi sebab kesesatan, yaitu kebatilan diperindah bagi seseorang agar dia tersesat.
Penyesatan Allah Ta’ala atas manusia ada dua macam: vonis bahwa dirinya sesat, atau membuat dirinya tetap berada dalam kesesatan.
Jenis yang pertama disebabkan oleh kesesatan, yaitu seorang manusia tersesat lalu Allah memvonis dirinya sesat di dunia, dan menyimpangkannya dari jalan surga ke neraka di akhirat.
Ini adalah penyesatan yang merupakan kebenaran dan keadilan, sebab vonis sesat atas orang yang sesat serta menyimpangkannya dari jalan surga ke neraka terhitung sebagai keadilan dan kebenaran.
Sedangkan jenis kedua disebabkan oleh pilihan manusia sendiri, yaitu manusia memilih jalan yang menyimpang, lalu Allah mengulurkan dirinya dalam kesesatannya dan membiarkannya tetap berada dalam kezalimannya, serta menciptakan kemampuan baginya untuk terus berada dalam kekafiran dan kerusakannya.
Oleh karena, itu Allah menisbatkan penyesatan kepada orang kafir dan orang fasik tidak kepada orang mukmin. Dia bahkan menafikan dari diri-Nya penyesatan terhadap orang mukmin. Allah berfirman:
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkankan suatu kaum susudah Allah memberi petunjuk kepada mereka.” (QS. At-Taubah: 115)
“Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. Allah akan memberi petunjuk kepada mereka.” (QS. Muhammad: 4-5)
Sedangkan tentang orang kafir dan orang fasik, Allah berfirman:
“... maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus, amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 8)
“Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Baqarah: 26)
“Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir.” (QS. al-Mu’min: 74)
“Dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim.” (QS. Ibrahim: 27)
Dengan cara demikianlah terjadinya pemalingan hati manusia,yang disinggung dalam firman-Nya:
“Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati mereka...” (QS. al-An’um: 110)
Demikian pula halnya tentang penguncian hati yang disinggung dalam firman-Nya:
“Allah telah mengunci-mati hati mereka.” (QS. Al-Baqarah: 7)
Demikian pula tentang penambahan penyakit, yang disinggung dalam firman-Nya:
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya.” (QS. al-Baqarah: 10)
Jadi, barangsiapa memilih kesesatan, niscaya Allah membuatnya tetap berada di dalamnya, dan Dia akan menghalangi masuknya hidayah ke dalam hatinya, sebagai hukuman atasnya dari Allah Ta’ala. (Abdul Hayyie al Kattani, dkk, Terjemah Tafsir Al-Munir 1)