Bolehkah Berkurban padahal Masih Punya Hutang?
Bolehkah seseroang berkurban sementara ia masih mempunyai hutang?
Jawaban:
Hukum kurban menurut jumhur ulama adalah sunnah. Tepatnya ialah sunnah Muakkad (sunnah yang dikuatkan) dalam Mazhab Imam Syafi’i, Mazhab Malik dan Mazhab Hanbali.
Karena hukum kurban ialah sunnah, maka ada aturan dalam melakukan amal sunnah ini. Bila seseroang masih punya kewajiban, maka dahulukan kewajiban saat sudah datang temponya.
Apa itu kewajiban yang harus didahulukan dari kurban? Misalnya seseorang sudah wajib membayar zakat, maka dahulukan mengeluarkan zakat dan jangan berkurban dulu. Atau ia punya hutang yang sudah jatuh tempo, maka iah harus membayar hutang jangan kurban dulu.
Karenanya, kalau hutangnya belum jatuh tempo, zakatnya juga belum datang haul (putaran setahun)-nya, nisabnya juga belum sampai, maka boleh orang tersebut berkurban karena hutang belum jatuh tempo.
Namun, bila hutang sudah jatuh tempo, maka yang wajib ia dahulukan membayar utangnya bukan berkurban. Inilah aturannya di dalam kita beramal.
Bahkan, dikatakan bermaksiat kalau dia berbuat baik seperti kurban, bersedekah, sementara sudah ada hutang jatuh tempo dan baru nanti hilang kemaksiatannya kalau sudah minta izin kepada pemberi uang.
Misalnya seseroang berkata, “Pak, tolong ditunda, Mestinya kan saya bayar sekarang hutangnya, cuma Saya rindu untuk berkurban, Tolong Pak ya kasih tempo saya bayar bulan depan, bagaimana?” Kalau si pemberi hutang mengizinkan, maka ia boleh berkurban dulu dan sebaliknya.
Sebab bila seseorang punya hutang kepada orang lain, maka uangnya tadi adalah milik si pemberi hutang sampai tuntas membayar hutang mereka. Baru saat itu uangnya kembali menjadi miliknya lagi.
Jadi, boleh berkurban selama bila ada hutang yang belum jatuh temponya atau hutang sudah jatuh tempo, tetapi sudah mendapatkan izin dari yang punya uang, maka dengan begitu diperkenankan untuk berkurban terlebih dahulu, Wallahua’lam. https://www.youtube.com/watch?v=a78I3htfNYA)