6 Manfaat Puasa dalam Kehidupan Sehari-Hari

Daftar Isi
6 Manfaat Puasa dalam Kehidupan Sehari-Hari

Bahwa puasa mendidik jiwa untuk bertakwa terwujud dari beberapa aspek, yang terpenting di antaranya berikut ini.

1. Puasa memupuk di dalam jiwa rasa takut kepada Allah Ta’ala

Puasa memupuk di dalam jiwa rasa takut kepada Allah Ta’ala pada saat sepi dan ramai, sebab tidak ada yang mengawasi orang yang berpuasa kecuali Tuhannya.

Kalau ia merasa amat lapar atau haus dan ia mencium aroma makanan yang lezat atau melihat air yang jernih menggiurkan, namun ia tidak mau menyentuh perkara yang membatalkan puasanya itu karena dorongan imannya dan takutnya kepada Tuhannya, maka ia telah mengejawantahkan makna takut kepada Allah.

Apabila syahwat terlihat begitu menarik hatinya namun ia tidak memperturutkan dorongan nafsunya karena takut melanggar larangan puasa, berarti ia malu kepada Allah dan ingat kepada-Nya.

Apabila hawa nafsu menguasai jiwa, ia cepat ingat, mudah kembali dengan bertobat yang tulus. Allah Ta’ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا اِذَا مَسَّهُمْ طٰۤىِٕفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوْا فَاِذَا هُمْ مُّبْصِرُوْنَۚ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan. mereka pun segera ingat kepada Allah. maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS. al-A’raaf: 201)

Di antara sekian faedah terbesar puasa bagi rohani adalah bahwa orang yang berpuasa mengharap ganjaran dan pahala dari Allah dan ia berpuasa karena Allah semata-mata.

2. Puasa meredakan syahwat dan mengurangi pengaruh dan kendalinya

Puasa meredakan syahwat dan mengurangi pengaruh dan kendalinya, sehingga ia kembali ke batas normal dan keadaan tenang. Hal ini dinyatakan oleh Rasulullah Saw ketika beliau menggambarkan puasa bagi orang yang belum sanggup menikah, yang haditsnya diriwayatkan oleh jamaah dari lbnu Mas’ud:

.... ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء

Artinya: “.. dan barangsiapa belum sanggup menikah maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu meredakan syahwat.

Beliau bersabda pula dalam hadits yang diriwayatkan oleh Nasa’i dari Mu’adz:

الصوم جنة

Artinya: “Puasa adalah pelindung.

Yakni puasa mencegah pelakunya dari perbuatan maksiat.

3. Puasa memunculkan perasaan peka, melahirkan rasa kasih pada seseorang untuk memberi

Puasa memunculkan perasaan yang peka dan melahirkan rasa kasih sayang yang mendorong seseorang untuk memberi.

Ketika lapar, ia akan teringat kepada orang-orang yang sengsara yang tidak punya makanan, sehingga puasa mendorongnya untuk membantu mereka, dan ini adalah salah satu ciri orang-orang beriman yang disebutkan Allah:

“... Tetapi berkasih sayang sesama mereka...” (QS. al-Fath: 29)

4. Puasa merealisasikan konsep persamaan antara si kaya dan si miskin

Puasa merealisasikan konsep persamaan antara si kaya dan si miskin, antara orang terpandang dan rakyat biasa, dalam pelaksanaan satu kewajiban yang sama, ini adalah salah satu faedah sosial puasa, seperti halnya poin terdahulu.

5. Puasa dapat membiasakan kedisplinan

Puasa membiasakan kedisiplinan dalam penghidupan, pengekangan kehendak dalam tempo antara waktu sahur dan berbuka dalam satu waktu. Puasa mewujudkan kehematan apabila etika-etika puasa dipatuhi.

6. Puasa dapat menyehatkan tubuh

Puasa memperbarui struktur fisik, menguatkan kesehatan, membebaskan badan dari endapan-endapan dan fermentasi yang berbahaya, menyegarkan organ-organ tubuh.

Dan juga puasa dapat menguatkan memori apabila seseorang memantapkan tekadnya dan mengonsentrasikan pikirannya tanpa menyibukkan diri dengan mengingat kesenangan-kesenangan fisik.

Semua makna ini disinggung oleh Nabi Saw dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam ath-Thiib dari Abu Hurairah:

صوموا تصحوا

Artinya: “Berpuasalah, niscaya kalian sehat.”

Biasanya hal ini terwujud setelah tiga atau empat hari berpuasa sesudah seseorang terbiasa dengan puasa dan tidak menuruti keadaan lemas pada masa pertama-tama berpuasa. (Abdul Hayyie al Kattani, dkk, Terjemah Tafsir Al-Munir 1)