Benarkah Mencium Hajar Aswad dapat Membatalkan Thawaf?

Daftar Isi

Benarkah Mencium Hajar Aswad dapat Membatalkan Thawaf

Benarkah dengan mencium Hajarul Aswad dapat membatalkan Thawaf? Bila pun batal, apakah pada thawaf wajib atau thawaf sunnah? Sebenarnya bagaimana penjelasannya?

Mencium Hajar Aswad itu bagi orang yang sedang thawaf, bayangkan Ka’bah berada di sebelah kiri. Sementara ketika seseorang thawaf (berputar mengelilingi Ka’bah), ia harus menjadikan Ka’bah di kirinya, kemudian melangkah dan arahnya ke depan, terus begitu hingga tujuh kali putaran.

Nah, kalau tiba-tiba badan orang yang sedang thawaf menjadi miring/bergeser dengan menghadapkan dada ke arah kiblat (Ka’bah), maka tidak sah Thawafnya.

Jadi, yang menjadikan tidak sah thawaf pada kejadian di atas adalah bergesernya badan di saat dada kita menghadap ke Ka’bah. Misalnya seseorang sedang berjalan Thawaf, tiba-tiba badannya menghadap ke Ka’bah walaupun sedikit, tetap thawafnya tidak sah.

Nah, untuk mencapai keabsahan pada tawaf tadi, seseorang harus mundur lagi ke posisi di mana badan seseorang mengarah ke Ka’bah. Artinya orang tersebut harus kembali ke tempat thawafnya mulai batal, yaitu tempat di mana badan berubah ke arah kiblat/Ka’bah.

Jadi, selama seseorang sedang thawaf Baitullah, selama itu juga Ka’bah harus di sebelah kiri orang tersebut. Sama hal nya baik pada thawaf wajib, ataupun pada thawaf sunnah.

Nah, di saat seseorang menghadap atau menuju ke Hajar Aswad, karena terdorong oleh orang lain, misalnya. Sementara orang tersebut tidak kembali pada posisi awal bergeser badan, maka putaran thawaf ini tidak dihitung. 

Oleh karena itu, bila saat thawaf terdorong menghadap Hajar Aswad, ia cukup dengan melanjutkan putaran thawaf tadi, hanya saja satu putaran thawa itu tidak dihitung. Begitu maksudnya thawaf yang tidak sah, bukan batal Thawaf.

Bukan berarti dengan mencium Hajar Aswad langsung membuat thawaf tidak sah. Bisa saja saat orang mencium hajar Aswad saat thawaf, kemudian ia mundur dan balik lagi ke posisi di mana badannya mulai mengarah ke Ka’bah, maka thawafnya sah.

yakan kan bisa ngedorong lebih maju lagi sebentar Andalagi menuju ke Hajar Aswad disaat Anda menuju keHajar Aswad lo kegeser ke depan lo anda Baliklagi ke belakang.

Berarti enggak dihitung putaran yang ini dengan Hajar Aswadkau Ternyata anda pendorong Ya sudah lanjutin aja jalantapi satu putaran tidak tidak tidak hidung maksudnya tidaksah seperti itu bukan berarti mencium Hajar Aswad langsungtidak akan batal.

Misalnya dia mencium Hajar Aswad kemudian dia mundur balik lagi ya ganti posisi sebelum mengajar jadi artinya memutari Ka'bah itu harus full dengan posisi-posisi dia kok ada dikiri dikirimnya

hal-hal di atas menjadi bagian yang kebanyakan masyarakat salah faham. Mereka  menganggap bila muncium hajar Aswad saat Thawaf menjadikan thawafnya tidak sah secara keseluruhan.

Nyatanya, bila seseorang menuju Ka’bah saat Thawaf, baik terdoraong hingga ka’bah tidak lagi di kirinya, atau memang orang tersebut mencium hajarul Aswad, maka yang tidak sah itu hanya satu putaran itu saja dan tidak perlu mengulangi sedari awal.

Jadi, hitungan thawafnya ditambah, misalnya orang menuju ke Ka’bah pada putran Tahwaf ke 4, maka cukup tambah satu kali lagi putaran thawaf. Itu pun bila ia tidak kembali ke tempat posisi ia bergeser, kalau ia kembali maka thawaf ini tetap menjadi saputaran yang sempurna dan sah, Wallahua’lam.