Mengenal Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW Secara Lengkap
Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW. |
Berkat adanya junjungan kita yaitu Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam, maka umat manusia menjadi mulia. Sehingga dengan anugerah tersebut menjadikan kita selaku umatnya pun ikut menjadi umat pilihan, umat terbaik dibandingkan dengan umat-umat nabi terdahulu.
Oleh karena itu, setiap umat muslim wajib mengetahui silsilah keturunan dari Nabi mulia ini, baik dari anak-anak hingga orang tua. Bila mereka belum mengetahuinya, maka ia wajib belajar dan muslim lain wajib mengajarkannya.
Langsung saja, simak silsilah lengkap keturunan Nabi Muhammad Saw dari pihak ayah dan ibu, sedikit sejarah dan penjelasannya berikut ini.
Mengenal Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW dari Pihak Ayah dan Ibu
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Nabi Muhammad Shallahu alaihi Wasallam adalah anak dari Abdullah. Sedangkan ibu Rasulullah Saw bernama Siti Aminah binti Wahab dari suku Zuhriyah, yaitu dari Bani Zahrah ibnu Kilab, salah satu suku dari kabilah Quraisy.
Abdullah adalah anak lelaki 'Abdul Muththalib dari istrinya yang bernama Fathimah binti 'Amr al-Makhzumiyah. Al-Makhzumiyah merupakan suku yang berasal dari Bani Makhzum ibnu Yaqzhaf ibnu Murrah, pula salah satu suku dari kabilah Quraisy.
Abdul Mutthalib adalah seorang syeikh (pemimpin) yang diagungkan di kalangan kabilah Quraisy. Mereka selalu meminta keputusan darinya bila menghadapi perkara-perkara yang sulit, dan selalu didahulukan di dalam urusan-urusan penting.
Abdul Mutthalib adalah anak Hasyim dari istrinya yang bernama Salma binti 'Amran-Najjariyah, yaitu yang berasal dari Bani Najjar, salah satu suku dari kabilah Khazraj. Kabilah Khazraj ini sendiri merupakan salah satu dari dua kabilah yang mendiami kota Madinah
Semenatara kabilah yang satunya lagi bernama ‘Aus. Kedua kabilah ini merupakan dua saudara. Kemudian setelah hijrah, Rasulullah Saw menamakan kedua kabilah sebagai sahabat Anshar.
Hasyim adalah anak 'Abdu Manaf dari istrinya yang bernama 'Atikah binti Murrah as-Sulamiyah, yang berasal dari Bani Salim ibnu Manshur, salah satu suku dari kabilah Qais ibnu 'Ailah ibnu Mudhar.
Dan 'Abdu Manaf adalah anak Qushay dari istrinya yang bernama Hubbiy bint Halil al-Khuza'iyah, yang berasal dari Bani Khuza'ah ibnu 'Amr, salah satu suku dari kabilah Qum'ah ibnu Ilyas ibnu Mudhar, dan merekalah yang menguasai Ka'bah sebelum kabilah Quraisy.
Pada masa jahiliah, Qushay inilah yang mendapat kepercayaan dalam Jabatan hijabah (pengurus) Baitullah, jabatan rifadah (yang bertugas memberi minum dan makanan kepada para jamaah haji.
Begitu pula kepadanya pula diserahkan jabatan memimpin Nudwah, yaitu majelis permusyawaratan yang harus memecahkan semua masalah di rumahnya, serta jabatan liwa (panglima perang).
Ketika mendekati wafatnya, Qushay menyerahkan semua jabatan tersebut kepada salah seorang anak lelakinya yang bernama 'Abdud-Dar. Akan tetapi, Bani 'Abdu Manaf (anak-anak 'Abdu Manaf) tidak sepakat bila kedudukan yang dibanggakan ini dikuasai oleh Bani 'Abdud-Dar.
Karenanya hampir saja berkecamuk pecah perang saudara, tetapi akhirnya ada orang-orang bijaksana dari kedua kelompok tersebut yang mendamaikan.
Akhirnya, dalam perdamaian tersebut mereka sepakat untuk menyerahkan jabatan siqayah dan rifadah kepada Bani 'Abdu Manaf. Sementara jabatan siqayah, liwa, dan nudwah masih tetap berada di tangan Bani 'Abdud-Dar, yang selanjutnya diakui oleh syara' (agama Islam).
Kemudian, Qushay adalah anak lelaki Kilab dari istrinya, Fathimah binti Sa'd dari negeri Yaman yang berasal dari kalangan kabilah Azdsyanuah.
Nah, pada kakeknya, Kilab inilah garis keturunan Nabi Muhammad dari pihak Ayah dan Ibu bertemu. Karena bila kita melihat silsilah keturunan dari Ibu, maka Nabi Muhammad Saw anak Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah.
Jadi, ternyata Rasulullah Saw memiliki satu garis keturunan sama dari ayah dan ibu beliau, yaitu pada kakeknya yang kelima, Kilab.
Kilab adalah anak Murrah dari istrinya yang bernama Hindun binti Sarir dari Bani Fihr ibnu Malik. Murrah adalah anak Ka'ab dari istrinya, Wahsyiyah binti Syaiban dari kalangan Bani Fihr pula.
Ka'b adalah anak Luay dari istrinya yang dikenal dengan nama panggilan Ummu Ka'b, nama aslinya adalah Mariah binti Ka'b, dari kabilah Qudha'ah. Dan Luay adalah anak Ghalib dari istrinya yang dikenal dengan nama panggilan Ummu Luay, nama aslinya adalah Salma binti 'Amr al-Khuza'iy.
Ghalib adalah anak Fihr dari istrinya yang dikenal dengan nama panggilan Ummu Ghalib, nama aslinya adalah Laila binti Sa'd ,dari kalangan kabilah Hudzail.
Menurut pendapat mayoritas ahli sejarah, Fihr inilah sosok Quraisy, satu kabilah besar yang terdiri dari 12 suku, yaitu Bani 'Abdu Manaf, Bani 'Abdud-Dar ibnu Qushay, Bani Asad ibnu 'Abdul 'Uzza ibnu Qushay, Bani Zahrah ibnu Kilab, Bani Makhzum ibnu Yaqzhah ibnu Murrah.
Selanjutnya Bani Taim ibnu Murrah, Bani 'Addiy ibnu Ka'b, Bani Sahm ibnu Hushaish ibnu 'Amr ibnu Ka'b, Bani 'Amir ibnu Luay, Bani Taim ibnu Ghalib, Bani al-Harits ibnu Fihr, dan Bani Muharib ibnu Fihr.
Orang-orang Quraisy tersebut dilihat dari tempat menetapnya menjadi dua bagian, pertama yang mendiami kota Mekkah dinamakan Quraisy Al-Bithah (orang-orang Quraisy kota), dan kedua orang-orang Quraisy yang diam di sekitar kota Mekkah dinamakan Quraisy Al-Zhawahir (orang-orang Quraisy pedalaman).
Fihr adalah anak Malik dari istrinya yang bernama Jandalah binti Al-Harts dari kabilah Jurhum. Malik adalah anak An-Nadhr dari istrinya yang bernama 'Atikah binti 'Adwan dari kabilah Qais 'Ailan. An-Nadhr adalah anak Kinanah dari istrinya yang bernama Barrah binti Mur ibnu Idd.
Kinanah adalah anak Khuzaimah dari istrinya yang bernama 'Awwanah binti Sa'd dari kalangan kabilah Qais 'Ailan. Khuzaimah adalah anak Mudrikah dari istrinya yang bernama Salma binti Aslam dari kabilah Qadha'ah.
Mudrikah adalah anak Ilyas dari istrinya yang bernama Khanlaf, seorang wanita teladan dalam hal kehormatan dan kekuatan.
Ilyas itulah anak Mudhar dari istrinya yang bernama Ar-Rabbab binti Jundah ibnu Ma'd. Mudhar adalah anak Nizzar dari istrinya yang bernama Saudah binti 'Ak. Nizzar adalah anak Ma'd dari istrinya yang bernama Mu'anah binti Jausyam dari kabilah Jurhum. Dan Ma'd adalah anak 'Adnan.
Demikianlah silsilah keturunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam yang telah disepakati keabsahannya oleh para ulama tarikh dan ahli hadis. Adapun mengenai silsilah keturunan dari 'Adnan hingga ke atasnya tidak ada satupun jalur periwayatan yang sahih.
Namun, secara garis besarnya para ulama tarikh dan ahli hadis telah sepakat bahwa nasab Rasulullah Saw sampai kepada Nabi Ismail Alaihissalam sebagai bapak orang-orang Arab yang musta'ribah (keturunan Orang arab) dan Nabi Ismail adalah anak Nabi Ibrahim Alaihissalam.
Seperti yang telah kita lihat sendiri di atas, silsilah keturunan Nabi saw. adalah keturunan yang mulia dan terhormat, yaitu terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang suci. Rasulullah Saw terus berpindah-pindah dari tulang sulbi suci mereka kepada rahim-rahim yang suci pula.
Sehingga Allah Swt memilih dua orang ibu-bapaknya dari kalangan bangsa Arab, yaitu dari kabilah Quraisy yang merupakan kabilah yang memiliki kedudukan yang tinggi dan terhormat di kalangan bangsa Arab.
Kita tidak akan menjumpai dalam silsilah keturunan Rasulullah Saw selain orang-orang yang mulia, tidak seorang pun dari mereka yang merupakan rakyat jelata, bahkan semuanya merupakan pemimpin dan orang yang terhormat.
Demikian pula silsilah ibu-ibu dari kakek moyang Rasulullah Saw, mereka semua termasuk kabilah-kabilah yang memiliki kedudukan yang tinggi dan disegani.
Sehingga tidak perlu diragukan lagi bahwa kemuliaan silsilah dan sucinya tempat kelahiran merupakan syarat kenabian.
Pernikahan yang dilakukan oleh setiap kakek-neneknya Rasulullah Saw hingga kepada kedua ibu-bapaknya merupakan Pernikahan yang sah sesuai dengan syariat yang berlaku pada bangsa Arab, yaitu Agama Nabi Ismail.
Tidak pernah sesuatu dari sifat jahiliah pun yang menyentuh silsilah keturunan Nabi Muhammad, bahkan Allah Swt memelihara silsilah keturunan tersebut dari berbagai perbuatan jahiliah. Sehingga menjadikan Rasulullah Saw nabi dan rasul yang paling mulia, Alhamdulillah. (nurul yaqin)