Hadis Lengkap Tentang Peristiwa Isra dan Mi'raj Rasulullah SAW
Alfailmu.com - Dalil tentang kebenaran peristiwa Isra dan Mi'raj telah ada ayat dan hadis Rasulullah SAW. Ayatnya adalah firman Allah Subhanahu Wata'ala:
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS. Al-Israa: 1)
Sementara dalil hadis, sebagaimana yang telah penulis sebutkan dalam 3 Fakta Menariknya di balik Peristiwa Isra dan Mi’raj bahwa ada satu hadis riwayat Bukhari Muslim dari Anas bin Malik. Hadis ini menjelaskan peristiwa Isra dan Mi'raj secara panjang dan lengkap.
Hadis Lengkap Tentang Peristiwa Isra dan Mi'raj
Langsung saja, Berikut Hadis Tentang Peristiwa Isra Mi'raj Secara Lengkap!
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم: أتيت بالبراق (وهو دابّة فوق الحمار ودون البغل يضع حافره عند منتهى طرفه) قال: فركبته حتى أتيت بيت المقدّس فربطته بالحلقة التي تربط بها الأنبياء، ثم دخلت المسجد فصليت فيه ركعتين، ثم خرجت،
فأتاني جبريل بإناء من خمر وإناء من لبن فاخترت اللبن، فقال جبريل: اخترت الفطرة، ثم عرج بنا إلى السماء، فاستفتح جبريل، فقيل: من أنت؟ قال: جبريل، قيل: ومن معك؟ قال: محمد، قيل وقد بعث إليه؟ قال: قد بعث إليه، ففتح لنا، فإذا بادم فرحّب بي ودعا لي بخير.
ثم عرج بنا إلى السماء الثانية، فاستفتح جبريل، فقيل: من أنت؟ قال: جبريل، قيل ومن معك؟ قال: محمد، قيل وقد بعث إليه؟ قال: قد بعث إليه، ففتح لنا فإذا أنا بابني الخالة يحيى وعيسى بن مريم فرحبا بي ودعوا لي بخير.
ثم عرج بنا إلى السماء الثالثة فذكر مثل الأول، ففتح لنا وإذا أنا بيوسف، وإذا هو قد أعطي شطر الحسن، فرحّب ودعا لي بخير. ثم عرج بنا إلى السماء الرابعة فذكر مثله، فإذا أنا بإدريس فرحب بي ودعا لي بخير. قال تعالى في سورة مريم وَرَفَعْناهُ مَكاناً عَلِيًّا
ثم عرج بنا إلى السماء الخامسة، فذكر مثله، فإذا أنا بهارون فرحّب بي ودعا لي بخير. ثم عرج بنا إلى السماء السادسة، فذكر مثله، فإذا أنا بموسى فرحّب بي ودعا لي بخير. ثم عرج بنا إلى السماء السابعة، فذكر مثله، فإذا أنا بإبراهيم مسندا ظهره إلى البيت المعمور وإذا هو يدخله كل يوم سبعون ألف ملك لا يعودون إليه،
ثم ذهب بي إلى سدرة المنتهى، فإذا أوراقها كاذان الفيلة، وإذا ثمرها كالقلال فلما غشيها من أمر ربي ما غشيها تغيّرت، فما أحد من خلق الله يستطيع أن ينعتها من حسنها، فأوحى الله إليّ ما أوحي، ففرض عليّ وعلى أمتي خمسين صلاة في كل يوم وليلة
فنزلت إلى موسى فقال: ما فرض ربك على أمتك؟ قلت: خمسين صلاة، قال: ارجع إلى ربك فسله التّخفيف، فإن أمتك لا يطيقون ذلك، فإني قد بلوت بني إسرائيل قبلك وخبرتهم، قال: فرجعت إلى ربي وقلت له: يا ربي خفّف عن أمتي فحطّ عني خمسا،
فرجعت إلى موسى، فقلت: حطّ عني خمسا، قال: إن أمتك لا يطيقون ذلك، فارجع إلى ربك فسله التخفيف، قال: فلم أزل أرجع بين ربي تعالى وبين موسى حتى قال سبحانه: يا محمد إنهنّ خمس صلوات كل يوم وليلة لكل صلاة عشر فتلك خمسون صلاة،
ومن همّ بحسنة فلم يعملها كتبت له حسنة، ومن همّ بحسنة فعملها كتبت له عشرا، ومن همّ بسيئة فلم يعملها لم تكتب له شيئا، ومن همّ بسيئة فعملها كتبت له سيئة واحدة.
قال: فنزلت حتى انتهيت إلى موسى فأخبرته، فقال ارجع إلى ربك
فسله التخفيف، فقلت: قد رجعت إلى ربي حتى استحييت منه. (رواه إمام البخاري ومسلم)
Aku diberi kendaraan al-buraq, ia adalah hewan yang lebih besar dari keledai, tetapi tidak sebesar bagal ia sekali melangkah dapat mencapai sejangkauan pandangan matanya. (Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan ceritanya), lalu aku naiki kendaraan al-buraq itu hingga sampai di Baitul-Maqdis, kemudian aku tambatkan dia di tempat para nabi biasa menambatkan kendaraannya. Lalu aku memasuki Masjidil-Aqsha dan melakukan salat dua rakaat di dalamnya.
Selanjutnya Malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang kedua. Jibril meminta supaya pintu dibuka. Lalu ada yang bertanya, "Siapakah engkau?" Jibril menjawab, "Aku Jibril." Ia bertanya lagi, "Dan siapakah yang bersamamu itu?" Jibril menjawab. "Muhammad." Ia bertanya, "Apakah ia telah diutus kepada-Nya?" Jibril menjawab, "Ya dia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya." Lalu pintu dibuka. Tiba-tiba aku bertemu dengan dua orang nabi anak bibiku, yaitu Yahya dan Isa ibnu Maryam. Keduanya menyambutku dengan hangat, dan keduanya berdoa untuk kebaikanku.
Kemudian Jibril membawaku naik ke langit yang ketiga, dan malaikat Jibril mengulangi apa yang telah dikatakan sebelumnya. Lalu pintu langit dibuka untuk kami. Maka tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf, dan ternyata dia telah dianugerahi separuh kegantengan. Lalu ia menyambutku dengan hangat dan mendoakan kebaikan untukku. Lalu Jibril membawaku naik ke langit yang keempat, dan ia mengulangi lagi tanya-jawab yang semula tadi. Kemudian pintu langit dibuka, dan tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris. Ia menyambutku dengan hangat dan mendoakan kebaikan untukku. Allah telah berfirman dalam surah Maryam, "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi" (QS. Maryam: 57).
Kemudian Jibril membawaku naik ke langityang kelima, dan ia menyebutkan jawaban yang seperti semula. Maka tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Harun, lalu ia menyambutku dengan hangat dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang keenam, dan ia memberikan jawaban seperti semula, Tiba-tiba aku bertemu dengan nabi Musa, lalu ia menyambutku dengan hangat dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang ketujuh, lalu ia menyebutkan jawaban seperti semula. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Ternyata baitul Ma'mur itu setiap hari dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat di mana mereka tidak kembali lagi ke situ (sesudah memasukinya).
Kemudian malaikat Jibril membawaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya. sebesar telinga gajah dan buahnya seperti gentong yang besar. Maka tatkala ia tertutup oleh perintah Rabb-ku (tertutup oleh nur Rabb), tiba-tiba ia berubah. Kala itu ia tampak sangat indah sehingga tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya. Kemudian Allah Swt. memberikan wahyu kepadaku (secara langsung). Dia mewajibkan kepadaku dan umatku ibadah salat sebanyak lima puluh kali untuk setiap siang dan malam hari.
Kemudian aku turun menemui Nabi Musa, dan Nabi Musa bertanya, "Apakah yang telah diwajibkan oleh Raab-mu terhadap umatmu?" Lalu aku jawab, "Lima puluh kali salat." Nabi Musa berkata. "Kembalilah menemui Rabb-mu, dan mintalah keringanan daripada-Nya karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal tersebut, sebab aku telah menguji dan mencoba kaum Bani Israil." (Sahabat Anas r.a. melanjutkan ceritanya). Maka aku kembali kepada Rabb-ku, dan aku berkata kepada-Nya, "Wahai Rabb-ku ringankanlah beban umatku."Lalu Dia mengurangi kewqjiban itu sebanyak lima salat.
Setelah itu aku kembali kepada Nabi Musa, lalu aku berkata bahwa Dia telah menguranginya kepadaku sebanyak lima salat. Nabi Musa berkata, "Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal tersebut, maka sebaiknya engkau kembali kepada Rabb-mu, untuk meminta keringanan daripada-Nya (Sahabat Anas r.a. melanjutkan cerita Nabi Saw.) Pada saat itu aku masih tetap mondar-mandir antara Rabb-ku dan Nabi Musa sehingga pada akhirnya Allah Swt. memutuskan perkara-Nya melalui firman-Nya: "Hai Muhammad, sesungguhnya kewajiban-kewajiban tersebut adalah lima kali salat untuk setiap hari dan semalamnya; bagi setiap salat (sebagai pengganti dari) sepuluh (salat), maka semanya menjadi genap lima puluh kali salat.
Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian ia tidak melaksanakan niatnya itu, maka dituliskan baginya pahala satu kebaikan. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian ternyata ia melakukannya, maka dituliskan baginya pahala sepuluh kali kebaikan. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan keburukan, kemudian ia tidak mengerjakannya, maka tidak dituliskan baginya sesuatu pun.Dan barang siapa berniat untuk melakukan keburukan, kemudian ternyata ia melakukannya, maka ditulislah baginya dosa satu kali keburukan."
(Sahabat Anas r.a. melanjutkan kisah nabi saw.). Kemudian aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa, lalu aku ceritakan kepadanya apa yang telah aku alami. Akan tetapi, ia masih tetap mengatakan, "Kembalilah kepada Rabb-mu, dan mintalah keringanan lagi daripada-Nya. Maka aku jawab, "Aku telah bolak-balik kepada Rabb-ku sehingga aku merasa malu terhadap-Nya." (Hadis diriwayatkan oleh Syaikhain melalui sahabat Anas ibnu Malik r.a)
Demikianlah Hadis Tentang Peristiwa Isra Mi'raj Secara Lengkap yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim beserta artinya. Semoga bermanfaat (Syeikh Khudari Bik - Nurul Yaqin)