Waspada! Beginilah Ciri-Ciri Ulama Suu' (Ulama Jahat)
Daftar Isi
Alfailmu.com - Pada artikel sebelumnya tentang tipe penuntut ilmu dan ciri-ciri ulama akhirat, penulis telah menyinggung sedikit tentang ulama suu' (ulama jahat), di mana mereka menjadikan keulamaannya sebagai media untuk memperoleh kemegahan hidup di dunia.
Secara umum, ciri-ciri ulama suu' ialah ulama yang menjadikan ilmunya sebagai jalan untuk memperbanyak harta dan berbangga-bangga dengan kemegahan dunia. Merekalah para ulama yang telah dikuasai oleh syaitan.
Begitu pula ciri ulama suu' yang lain yaitu menjadikan ilmunya untuk memperoleh banyak pengikut agar mudah masuk ke berbagai tempat. Iya, mungkin kalau dalam bahasa sekarang adalah untuk memperbanyak 'orang dalam'. Kemudian, ulama suu' mulai melakukan penipuan dengan ilmunya, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
وَلَا تَتَّخِذُوْا
أَيْمَٰنَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ ....
Artinya: Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antara kamu. (QS. An-Nahl: 94)
Makna 'alat penipu' dalam ayat di atas sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Syeikh Nawawi Al-Jawi ialah ulama suu' menjadikan pakaian ulamanya untuk mencapai maksud duniawi, menyembunyikan jati dirinya yang jahat dengan menampilkan posisi yang tinggi di sisi Allah SWT. Akhirnya umat pun tertipu dan mengikutinya dalam jurang kesesatan.
Mereka itulah golongan orang yang binasa, bodoh (kurang akal), dan termasuk orang-orang yang sudah ditipu oleh syaitan. Sehingga dikhawatirkan para ulama suu' ini tidak akan sempat bertaubat kepada Allah SWT di akhir hidupnya.
Atau, bahkan golongan ulama suu' tersebut tidak mempunyai sedikitpun niat untuk bertaubat, karena ia menganggap dirinya sebagai orang yang baik, yang beramal dengan ilmu-ilmunya. Padahal, mereka telah menjelma menjadi sosok yang lebih jahat dari Dajjal, sebagaimana Sabda Rasulullah ﷺ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَا مِنْ غَيْرِ الدَّجَّالِ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ مِنَ الدَّجَّالِ فَقِيْلَ وَمَا
هُوَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَقَالَ عُلَمَاءُ السُّوْء
Artinya: "Saya lebih khawatir terhadap sebagian dari golonganmu ketimbang Dajjal." Para sahabat bertanya, "Siapa mereka wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Ulama yang jahat".
Hadis di atas menjelaskan bahwa betapa menyesatkan ulama jahat, bahkan lebih jahat menakutkan daripada Dajjal. Penyebabnya ialah kesesatan yang dibawa oleh Dajjal diketahui oleh semua orang mukmin.
Karena kesesatan Dajjal sudah jelas, maka orang mukmin pun mana kala mengetahui kedatangan Dajjal akan menghindar dan melarikan diri. Namun, berbeda dengan ulama suu', maka kebanyakan masyarakat mukmin tidak mengetahui isi kesesatannya.
Karena mereka adalah orang berpakaian, berkata, dan berperilaku sebagai seorang ulama. Sehingga umat akan terus menganggapnya sebagai ulama dan belajar ilmu darinya. Hakikatnya, mereka adalah ulama jahat yang membawa umat jauh dari Allah SWT.
Ulama suu' tesebut juga dikenal dengan orang munafik, di mana banyak ilmu lisannya, tetapi sedikit ilmu hatinya dan amal. Mereka terus menjadikan ilmunya sebagai ladang mencari makanan dan bermegah-megahan, mengajak manusia kepada jalan Allah sedangkan ia melarikan diri dari-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
عَنْ عُمَرِ بْنِ اْلخَطَّابِ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِيْ كُلَّ مُنَافِقِ
عَلِيْمِ اللِّسَانِ (رواه إمام أحمد بن حنبل)
Artinya: Hal yang paling saya khawatirkan menimpa umatku ialah orang yang munafik tetapi alim lisannya. (HR. Ahmad bin Hanbal)
Rasulullah ﷺ sangat khawatir terhadap ulama suu' karena kecenderungan mereka mengajak manusia agar dekat kepada Allah dan menjauhi dunia, sedangkan mereka malah melakukan perbuatan sebaliknya. Yaitu, mencintai dunia dan tidak mengamalkan ilmunya.
Pada akhirnya, umat pun akan mengikutinya dalam mencintai dan bermegah-megahan dengan dunia. Hal ini dikarenakan tabiat manusia lebih cenderung mengikuti pada contoh perbuatan dibandingkan dengan perkataan.
Oleh karena itu, tipuan semacam ini sangat berbahaya karena perbuatannya yang jelek lebih dominan ketimbang dengan manfaat dari perkataannya yang telah dipoles. Karena, biasanya orang awam (biasa) tidak berani menginginkan dunia kecuali dengan contoh yang telah dilakukan oleh para ulama sebagai panutannya.
Dengan demikian, ulama suu' tadi menjadi alasan bagi hamba Allah yang lain untuk bermaksiat kepada-Nya.
Nah, itulah beberapa ciri ulama suu' (ulama jahat). Setelah mengetahuinya tugas umat ini adalah menjauhinya agar tidak jatuh ke dalam jurang kemaksiatan, serta tugas penuntut ilmu yang sedang menempuh jalan ilmu harus sangat berhati-hati supaya tidak jatuh dalam kategori ulama jahat. Wallahua'alam
Sumber:
Syeikh Muhammad Nawawi al-Jawi, Syarh Muraqi al-'Ubudiyah, (Surabaya: Al-Haramain, t.th), h. 7-8