Kuliah Pengabdian Masyarakat di Pidie
Daftar Isi
Alfailmu.com - Sebagai mahasiswa, siapa sih yang tidak kenal dengan istilah KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) atau yang sering terdengar KKN (Kuliah Kerja Nyata)??. Iya Istilah tersebut tidak asing sebagai salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa akhir hampir di semua fakultas di universitas-universitas di seluruh Indonesia, khususnya di Aceh.
Gampong (desa-red) Meunasah Cot Kunyet kec. Padang Tiji Kab. Pidie menjadi desa penempatan KPM kami mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN ar-Raniry tahun 2018. Desa yang lumayan jauh dari perkotaan ini menjadi desa yang cukup menarik untuk ditempati peserta KPM. Desa yang hijau dengan pepohonan, kuning dengan sawah yang yang mulai masak sepanjang mata memandang, masyarakatnya yang ramah, budaya dan religiusnya yang tinggi, anak-anak yang lugu dan ceria, kuliner Apam (sejenis kue martabak manis-red) yang melimpah, menjadikannya desa yang cukup menyenangkan untuk di tempati. Ceritanya kami sampai sedang Bulan Rajab, kebiasaan masyarakat Pidie mereka menyambut bulan tersebut dengan Khanduri Apam. Karenanya kami sempat beberapa kali menikmati kuliner leluhur yang masih eksis di daerah tersebut.
Banyak kesan selama dua bulan penuh kami mengabdi di desa tersebut, awalnya ketika pertama kali menginjakkan kaki di sana, kami merasa sedikit asing dan canggung dengan budaya dan bahasa di daerah setempat. Kami berjumlah 10 orang yang belum saling mengenal (soalnya dari jurusan yang berbeda-beda) juga berasal dari daerah yang berbeda-beda dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda pula. Namun, suasana canggung tersebut menjadi mencair kala rapat perdana mahasiswa KPM dengan perangkat desa. Dalam rapat sederhana tersebut kami memperkenalkan diri dengan masyarakat, dan kami disambut dengan baik oleh masyarakat.
Kesan yang tak kalah menarik juga yaitu kala kami bingung dan susah dalam menentukan program selama kami berada di sana. Hingga pada akhirnya, dengan berani kami memperkenalkan tiga program unggulan kepada masyarakat, yaitu menghidupkan jama'ah shalat 4 waktu, wirid yasin malam jumat ba'da maghrib, dan program TPA (Taman Pendidikan Al-Quran). Ternyata, menanggapinya dengan baik dan antusias.
Hari-hari setelahnya menjadi hari-hari yang sibuk serta cukup menyenangkan dengan melaksanakan rutinitas tugas dan program kami. Walaupun masih jauh dari kesempurnaan, tetap saja kami berhasil menjalankan seluruh program unggulan kami dengan baik. Program lain juga berhasil kami jalankan seperti gotong royong rutin setiap minggu
Dua bulan penuh yang pada awalnya kami sangka cukup lama, pada akhirnya kami masih terasa kurang waktu untuk bersama warga Cot Kunyet. Masa pengabdian kami berakhir 26 April 2018, genap dua bulan penuh. Banyak sekali kesan dan hal-hal menyenangkan selama berada di sana, penambahan pengalaman, teman/sahabat baru, kenalan baru, ilmu baru, dan tentunya juga tidak terlepas dari keluh kesah dan pengalaman buruk yang tidak ingin kami ceritakan di sini, hhe. Mmm. . . hampir saja lupa, sebelum kami tutup tulisan ini, perkenalkan kami 10 orang Mahasiswa KPM di Gampong Cot Kunyet - Padang Tiji:
- Abdul Hadi, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) - Asal Aceh Tengah
- Abdul Mu'in, Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) - Asal Aceh Rayeuk
- Alfajri, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) - Asal Aceh Timur
- Almadi, Prodi Pendidikan Fisika (PFS) - Asal Aceh Selatan
- Amelia Fatma, Prodi Pendidikan Fisika (PFS) - Asal Aceh Selatan
- Ayuniara, Prodi Pendidikan Biologi (PBL) - Asal Bener Meriah
- Fathonah Puji Astuti, Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) - Asal Nagan Raya
- Nanda Eriza, Prodi Pendidikan Kimia (PKM) - Asal Nagan Raya
- Nanda Safrina, Prodi Pendidikan Kimia (PKM) - Asal Aceh Rayeuk
- Ulfa, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) - Asal Aceh Selatan